*Wahyuning Kurniawati
Pizza, makanan khas dari Italia ini ternyata tak hanya berbentuk bulat, di negara asalnya, pizza dapat dibuat beraneka bentuk mulai dari persegi panjang, kotak, ataupun bulat dengan ukuran yang bermacam-macam pula. Tertarik untuk mencoba pizza berbentuk persegi panjang dengan panjang satu meter?
Tenang, Anda tak perlu jauh-jauh ke Italia hanya untuk mencicipi bagaimana rasa pizza yang bentuknya tak biasa ini. Di Bogor, terdapat sebuah restoran yang menyajikan pizza meteran sebagai salah satu menu andalannya. Di Pastel, Pizza & Rijsttafel dapat memenuhi rasa penasaran Anda.
Pastel, Pizza & Rijsttafel ini merupakan pengembangan dari usaha grup apple pie dan macaroni panggang yang telah berjalan sebelumnya. Setelah sukses dengan usaha kuliner sebelumnya, tak membuat tiga orang wanita yaitu Baby Annan, Susi Gunadi, dan Tintin Kuraesin berhenti begitu saja. Dari keuntungan yang didapatkan, oleh tiga wanita ini disulap menjadi sebuah usaha baru yang masih dalam bidang kuliner.
Oleh tiga mentor (panggilan tiga wanita ini,-red) dan dibantu dengan pelaksana operasionalnya yang terdiri dari Saepul Anwar, Agus Suherman dan Cecep Permana berdirilah Pastel, Pizza & Rijsttafel pada Agustus 2008. “Kami bertiga (pelaksana operasional sehari-hari,-red) diberikan kepercayaan penuh oleh para mentor untuk menjalankan Pastel, Pizza & Rijsttafel ini,” ujar Saepul Anwar yang bergabung sejak tahun 2004 di macaroni panggang.
Selain pizza meteran yang dapat dinikmati oleh 16 orang per loyangnya, restoran ini juga menyediakan pastel yang unik dan tak biasa. Jika pada umumnya pastel berukuran kecil dan hanya berisi sayuran atau bihun. Disini, pastelnya berukuran besar dengan isinya terdapat sayuran, daging sapi dan ayam dengan pilihan pastel kering maupun yang basah.
Anwar mengatakan bahwa pada awalnya pizza meteran ini tidak ada. Yang ada hanya pastel, bagel (roti khas Eropa) dan rijsttafel saja. Namun karena bagel dirasa kurang banyak peminatnya, akhirnya digantikanlah dengan pizza meteran, yang tak disangka mendapatkan sambutan yang baik dari para pelanggan. Tak sia-sia manajemen sampai melakukan survey ke Italia untuk mendapatkan pizza yang benar-benar unik.
Pizza meteran ini dapat dinikmati siapa saja, karena topping-nya pun telah di modifikasi. Jika Anda bosan atau bahkan tak menyukai pizza yang topping-nya biasa berisi irisan daging, kini Anda tak perlu khawatir karena disini disediakan pula pizza dengan rasa manis yaitu chocoberry pizza atau salad pizza bagi Anda yang vegetarian. Selain itu ada pula tuna mayo pizza, ground beef pizza dan ground chick pizza.
Pizza meteran ini dijual berkisar dari Rp 140ribu-Rp 160ribu untuk satu meternya, namun pelanggan juga diperbolehkan membeli per slice atau setengah atau bahkan seperempatnya. Per slice pizza ini dijual dengan harga Rp 9ribu-14ribu tergantung jenis pizza yang dipesan. Sedangkan untuk pastel dijual mulai dari Rp 6ribu-Rp 28ribu. Uniknya lagi, penyajiannya pizzanya tidak menggunakan piring melainkan menggunakan nampan anyaman bambu yang dilapisi dengan daun pisang dan cara makannya tidak menggunakan pisau dan garpu melainkan dengan memakai tangan.
Tak hanya itu saja, rijsttafelnya pun unik. Rijsttafel (istilah berasal dari Bahasa Belanda yang berarti makanan lengkap dari pembuka, makanan inti, sampai pencuci mulut yang disusun di atas meja ini memiliki konsep makan secara ngeliwet (makan bersama-sama dalam satu wadah), makanan dari Sabang sampai Merauke ada di dalam papan sepanjang 80cm ini. Dengan Rp 48ribu Anda dapat menikmati 13 jenis lauk pauk dan makanan penutup diantaranya pisang coe gorontalo, karedok sunda, asem-asem buncis jawa, ayam panggang santan, peda keluwak sunda, cah kangkung hotplate sampai es daluman dari Bali (umumnya disebut es cincau, red) juga ada.
Pada bulan Maret ini, restoran ini akan menambah konsep baru yang tak kalah unik yaitu fish bread, ikan dan roti, masih asing ditelinga Anda bukan. Konsep ini menerapkan ikan tak lagi disajikan bersama nasi, melainkan dengan roti. “Fish bread ini terdiri dari aneka jenis ikan bakar, baik itu tawar maupun laut yang disajikan dengan roti sebagai karbohidratnya, bukan nasi. Rotinya kita bikin sejenis pastel, tapi isinya roti,” ujar Anwar.
Fish bread ini berkonsep barat tapi primitif, maksudnya adalah cara makannya tidak pakai sendok garpu melainkan menggunakan tangan. Dengan saus barbeque yang manis dan menggunakan wine, menambah keunikan dan kenikmatan fish bread ini.
Disini juga akan ada pelayanan langsung di meja tamu. Anwar menjelaskan ada salah satu jenis menu di fish bread yang penyajiannya unik yaitu menu fillet-an ikan mentah yang disajikan ke tamu, yang disiram dengan wine lalu di panggang dengan api. Dan jika Anda mengunjungi restoran ini bersama keluarga atau beramai-ramai, cocok sekali jika Anda mencoba mix fish yang konsep makannya layaknya ngeliwet.
Pastel, Pizza & Rijsttafel yang terdiri dari empat lantai ini semakin berkembang dari waktu ke waktu. Dengan omzet perhari dapat mencapai Rp 5juta pada hari biasa dan Rp 15juta pada saat weekend dan keuntungan yang mencapai 46% dari omzet per bulannya menjadikan restoran ini tak hanya mengedepankan pengembangan bisnis saja tapi juga pengembangan diri para karyawannya. “Disini karyawan yang cuma lulusan SMP disekolahin lagi sampai selesai, yang hanya sampai SMA dikuliahin lagi, jadi ada tujuan untuk pengembangan bisnis dan pengembangan potensi,” tutur Anwar.
Restoran yang beroperasi setiap hari mulai pukul 07.00-22.00 WIB ini kini memiliki karyawan 50 orang yang bekerja berdasarkan sistem shift. Dalam seharinya Pastel, Pizza & Rijsttafel ini mampu memproduksi 15 loyang pizza meteran pada hari biasa dan lebih dari 30 loyang pizza meteran pada saat weekend.
Disini, pelanggan tak perlu menunggu lama untuk dapat menyantap hidangan yang dipesan. Karena Pastel, Pizza & Rijsttafel menerapkan tiga aspek yang tetap dijalankan dalam hal menu dan pelayanan yaitu kualitas menu maupun perorangan, penampilan dari produk dan pelayanan, dan kecepatan dalam membuat menunya. Dan jika ternyata pelanggan kecewa karena menunggu lama, manajemen akan memberikan minuman gratis untuk menemani waktu Anda menunggu.
Untuk membuat satu pizza meteran ini dibutuhkan waktu kurang lebih 15 menit. Karena di Pastel, Pizza & Rijsttafel ini konsep pizzanya adalah harus fresh. “Kita bikin dadakan, hanya adonan rotinya sudah disiapkan. Dan keunggulan kami adalah tidak memakai bahan pengawet, fresh semua, sehingga tidak akan tahan sampai dua hari,” ujar Anwar. Untuk menjaga kealamiannya, restoran ini hanyalah membeli sayuran maupun bahan-bahan lainnya langsung dari petaninya. Namun, ada beberapa bahan seperti sosis san saus yang telah diproduksi sendiri.
Jika Anda tak sempat makan ditempat, Anda dapat membawa pulang ataupun pesan antar. Dan untuk kota Bogor Pastel, Pizza & Rijsttafel tidak mengenakan ongkos kirim dan minimal order. Sedangkan untuk diluar kabupaten Bogor dikenakan minimal pembelanjaan sebesar Rp 100ribu.
“Kami tidak mau pakai bahan kimia dalam produksi kami, begitu juga halnya dalam pembungkus makanan, terutama plastik. Untuk take away, kami pakai kertas roti atau pakai dus yang bisa didaur ulang, kalau plastik kan tidak bisa didaur ulang, dan bisa menyebabkan kanker juga,” tutur Anwar.
Panjang Pizzanya, Panjang Labanya
Label:
Info Usaha
- Rabu, 26 Mei 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
thanks ya mba infonya..
istri sm anakku mau diajak kesana :)
Posting Komentar